TIADA TUHAN SELAIN ALLAH





Tuesday 12 January 2016

Kapan Derita TKI Berhenti?

No comments:
Putra Aguan Alfayed mengutip pepatah,"Hujan batu di negeri sendiri hujan emas di negeri orang!" Tak ada yang salah dengan langkah mereka untuk mengadu nasib demi peruntungan di negeri orang! Bagi mereka, negara sendiri sudah tak seharum dulu. Kefakiran, keterlantaran, diabaikan, hak dirampas oleh orang - orang yang rakus di jajaran penguasa, serta karut-marut retorika bangsa mungkin salahsatu alasan jalan mereka menjadi budak di negeri orang.
Tapi jalan tak semulus yang diharapkan. Di negeri seberang terkadang penindasan datang dan mereka dianaktirikan, dan negeri sendiri di sini hanya berkoar kosong tanpa ada tindakan untuk membela. Pahlawan devisa ini kini terasingkan dari tanahnya sendiri. Dan negeri para bedebah ini seolah tutup mata dari fakta yang nampak di depan matanya.

Darwin Sipahutar melihat kasus seperti ini sebenarnya sudah lama terjadi, tapi tetap saja dibiarkan oleh pihak-pihak berwenang. Seakan persoalan ini menjadi pintu masuk bagi aparat berwenang untuk meraup keuntungan yang berlipat tanpa harus memikirkan nasib orang-orang yang mencari pekerjaan. Mental feodal seperti inilah yang menjadikan bangsa ini tetap dalam keterpurukan.
Di samping tidak tegasnya aparat berwenang menindak biro jasa nakal mengakibatkan penderitaan masyarakat miskin semakin parah. Kita berharap kepada pemerintah dan BNP2TKI agar benar-benar serius menjamin hak-hak TKI agar terbebas dari penistaan dan penipuan. Begitu juga dengan BP3TKI harus becus mengurusi TKI, jangan hanya mau untungnya saja. Keselamatan TKI juga harus mendapat tempat yang tinggi.

Ferry menilai banyaknya TKI yang ditelantarkan karena kurangnya pengawasan terhadap biro jasa pengiriman TKI. Jangan perlindungan TKI di luar negeri saja yang diperkuat, sementara biro jasa pengiriman TKI dalam negeri tidak diperkuat. Untuk Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Medan, segeralah melakukan pemeriksaan terhadap biro jasa pengiriman TKI.

Mungkin masih banyak di Indonesia biro jasa pengiriman TKI yang tidak jelas. Kasihankan kalau sampai saat ini masih banyak TKI yang ditelantarkan. TKI juga manusia yang selalu butuh perlindungan. Sedangkan hewan saja dilindungi oleh negara. Mereka, TKI, bekerja di negeri jiran sana karena susahnya lapangan pekerjaan di negeri sendiri, dan semua ini dilakukan demi untuk menyambung hidup. Lagi pula TKI kan aset terbaik yang paling banyak menghasilkan.

Kata Bang AM (TK), bercerita tentang TKI, seiring pula kita membahas pahlawan devisa. Hanya saja sering terlupakan keselamatan dan masa depan mereka. Penyiksaan, ditelantarkan oleh majikan asingnya itu sudah biasa terjadi. Hanya saja dibalik penyiksaan itu sering terjadi pada TKI yang ilegal, dan sangat sedikit terjadi pada TKI yang resmi (legal) karena lebih jelas perlindungannya. Oleh karena itu, tidaklah bisa kita menyalahkan pemerintah semata.

Melainkan harus ada kerjasama yang baik. Mau kerja keluar negeri gunakan jalur resmi atau yang memiliki izin Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Di samping perlunya pengawasan ketat dari pemerintah atas gerak-gerik dan tindakan perusahaan PJTKI, karena dikhawatirkan hanya menggunakan nama dan izin resmi akan tetapi bergerak dengan pada jalan yang melawan hukum.
Makanya dibutuhkan kontrol yang ketat dan memberikan sanksi yang tegas.

"Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai semua tindakan penipuan, dan tidak mudah terperdaya oleh iming-iming yang dapat merugikan diri sendiri," saran Bang AM.

Yans GT bilang masalah seperti ini sudah berulang kali terjadi, dan kini terjadi lagi dari mitra BP3TKI. Kenapa tidak dengan sistem online, termasuk dalam proses penerimaan mereka menjadi TKI dan sampai mereka ke tempat di pekerjakan. Bahkan mereka membayar biaya administrasi yang terkadang pelunasannya diselesaikan saat mereka sudah bekerja. Sumbangsih mereka sangat besar kepada negara dalam posisi devisa negara.

Sungguh biadab orang-orang yang bertugas dalam kejadian yang selalu menimpa kondisi TKI Indonesia yang berjuang mencari nafkah dan memberikan devisa untuk negara dan bangsa ini. Tapi hanya jaminan keamanan saja mereka butuhkan tidak pernah pasti mendapatkannya. Seharusnya ada pengenal khusus yang diciptakan agar mereka bisa kontak Kedutaanbesar RI di negara mereka dipekerjakan sebagai TKI.

"Agar tindakan cepat dan reaksi tanggap yang diprioritaskan untuk membantu mereka dari setiap kesulitan. Bahkan polisi di daerah mereka langsung memeriksa ke TKP untuk memastikan jika TKI dalam kondisi selamat. Semua itu bisa terwujud jika MoU antarnegara selalu diperhatikan," tegas Yans GT.

(sumber : http://www.medanbisnisdaily.com)

No comments:

Post a Comment